Sambangi ITS Surabaya, Dirut BPJS Kesehatan Pamer Inovasi Digital Program JKN
![Sambangi ITS Surabaya, Dirut BPJS Kesehatan Pamer Inovasi Digital Program JKN](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/06/04/direktur-utama-bpjs-kesehatan-ghufron-mukti-mengatakan-progr-6ipm.jpg)
jpnn.com, SURABAYA - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti melakukan kunjungan kerja ke Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) pada Senin (3/6).
Kunjungan itu membahas perkembangan pesat layanan program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang semakin terintegrasi dengan inovasi digital.
Ghufron mengatakan program JKN telah mengadopsi berbagai inovasi digital untuk memudahkan peserta dalam mengakses layanan kesehatan.
"Layanan Program JKN sekarang sudah mengadopsi inovasi digital untuk memudahkan peserta JKN, sejalan dengan Transformasi Mutu Layanan yang mengedepankan pelayanan yang mudah, cepat, setara, dan non diskriminasi," ujar Ghufron.
Dia menjelaskan dahulu antrean di fasilitas kesehatan bisa mencapai 6 jam. Namun, dengan adanya sistem antrean online, waktu tunggu dapat dipangkas menjadi 2,5 jam saja.
Antrean online itu dapat diakses melalui Aplikasi Mobile JKN yang kaya fitur.
Ghufron menambahkan peserta JKN bisa melakukan skrining riwayat kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN, situs resmi BPJS Kesehatan, atau di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Skrining itu dapat mendeteksi potensi 14 penyakit, termasuk diabetes melitus, hipertensi, iskemia jantung, stroke, kanker leher rahim, kanker payudara, anemia remaja putri, tuberkulosis, hepatitis, paru obstruktif kronis, talasemia, kanker usus, kanker paru, dan hipotiroid kongenital.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan program JKN telah mengadopsi berbagai inovasi digital untuk memudahkan peserta.
- Peruri Hadirkan Solusi Keamanan Digital untuk Bank Daerah
- Begini Nasib Karyawati PT Timah Penghina Honorer Pengguna BPJS
- Karyawati Bikin Konten Menghina Honorer, PT Timah Angkat Bicara
- Kelakuan Karyawati PT Timah Penghina Honorer Ini Bikin Geram Netizen, Duh
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024