Sambangi KSP, Irene Sebut Kemarahan Masyarakat Papua Akumulasi Kekecewaan
jpnn.com, JAKARTA - Bekas Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuay menyambangi Kantor Staf Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (30/8). Kehadiran Irene bersama beberapa tokoh Papua dan Papua Barat diterima Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.
Bersama Irene juga hadir Jamaluddin Iribaram, kepala pemerintahan suku besar di Teluk Bintuni dan sekjen pemerintahan adat sistem federal kabupaten Teluk Bintuni.
"Aspirasi yang disampaikan hari ini adalah, bagaimana kita merajut benang merah Papua dalam bingkai kesatuan, NKRI," kata Irene usai pertemuan.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Ali Mochtar Ngabalin terkait Kasus Papua
Perempuan yang sebelumnya juga tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf ini juga menyampaikan bahwa kemarahan masyarakat Papua merupakan akumulasi kekecewaan.
"Saya bilang beberapa akumulasi. Otsus tidak tercapai sebagaimana diundangkan dalam UU Otsus 21 tahun 2001, sehingga nanti akan berakhir 2021," jelas Irene.
Kemudian masalah pemekaran sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat yang menurutnya harus diprioritaskan pemerintah. Hal itu penting untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan.
Selain itu, kata Irene, perlu ada kebijakan politik parpol lokal bagi orang Papua. "Sekarang kondisi yang terjadi, keterwakilan orang Papua semakin kecil dibanding masyarakat (;uar Papua). Ini akumulasi yang riak-riak membuat kekecewaan," ungkapnya.
Bekas Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuay menyambangi Kantor Staf Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (30/8).
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek
- Sakit Hati Memuncak, Istri Bongkar Aib Calon Wakil Gubernur Papua Jeremias Bisai
- Cawagub Papua Yeremias Bisai Dipolisikan Istrinya Atas Dugaan KDRT dan Asusila