Sambangi Parlemen Victoria, Warga Aborigin Australia Menuntut Kedaulatan


"Sudah bertahun-tahun lamanya rakyat kami berjuang di jalanan. Rasanya berbeda sekali karena kami sekarang bisa masuk ke gedung ini dan bukan hanya memprotes di luar," katanya.
Sissy mengaku akan mengikuti petunjuk dari komunitasnya, tapi dia melihat isu pemulihan Generasi yang Dicuri harus masuk treaty.
Selain itu, katanya, penjualan tanah negara harus segera dihentikan agar tersedia lahan yang bisa diklaim kembali oleh pemilik tradisional.
Anggota Majelis dari suku Yorta Yorta dan Dja Dja Wurrung, Muriel Bamblett, menyatakan sudah tidak tahan lagi melihat banyaknya wanita Aborigin yang mengalami KDRT.
"Ini bukan soal perampasan tanah, tapi tentang hak-hak kita sebagai Penduduk Pertama di negara ini," katanya.

Ada benang merah dalam pidato perdana yang disampaikan para anggota Majelis. Yaitu, adanya keinginan untuk mengatasi perselisihan di antara mereka.
Peristiwa bersejarah terjadi di gedung Parlemen Negara Bagian Victoria Australia pekan ini
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia