Sambangi Parlemen Victoria, Warga Aborigin Australia Menuntut Kedaulatan

Dua dari 32 kursi Majelis tetap kosong pada hari pembukaan masa persidangan. Pasalnya, wakil dari suku Yorta Yorta bersikukuh menolak kursi yang disediakan untuk mereka.
Pada Juni lalu, suku tersebut menyatakan partisipasi dalam Majelis hanya akan "melemahkan bangsa dan rakyat Yorta Yorta yang berdaulat".
Satu kursi Majelis lainnya juga tidak diisi oleh Jason Kelly dari komunitas Aborigin di wilayah barat daya Victoria dengan alasan parlemen itu "tak aman secara budaya".
Di akhir persidangan Majelis, para anggota sepakat memilih Marcus Stewart dari suku Taungurung dan Geraldine Atkinson dari suku Bangerang sebagai pimpinan Majelis.
Lembaga perwakilan rakyat Aborigin ini akan memulai tugas utamanya membentuk kerangka kerja negosiasi dan pengawasan treaty.
Jika treaty itu terjadi, maka Victoria akan menjadi negara bagian pertama di Australia yang berhasil melakukannya.
Selain Victoria, Negara Bagian Queensland dan Australia Utara saat ini juga memulai tahapan untuk mewujudkan treaty dengan penduduk Aborigin di wilayahnya masing-masing.
Simak berita selengkapnya dalam Bahasa Inggris di sini.
Peristiwa bersejarah terjadi di gedung Parlemen Negara Bagian Victoria Australia pekan ini
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Diterpa Badai Cedera, Timnas Australia Panggil Banyak Debutan
- Gubernur Herman Deru Apresiasi Australia Perpanjang Kerja Sama Kelola IPAL di Palembang
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Kapan Australia Umumkan Skuad untuk Menghadapi Timnas Indonesia?
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada