Sambil Berlalu Menuju Sidang, Penghina Pendiri Singapura Acungkan Jari Tengah
jpnn.com - SINGAPURA - Amos Yee, remaja yang dituduh menghina mendiang mantan Perdana Menteri sekaligus pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Singapura, Senin (1/6).
Yee, ketika tiba di pengadilan pukul 9.30 waktu setempat bersama orang tuanya, sambil berlalu menuju ruang sidang ia mengacungkan jari tengah kepada media. Pengacara Yee, Alfred Dodwell telah tiba beberapa menit sebelum klienya itu datang.
Kepada The Straits Times, seperti dikutip AsiaOne, Yee yang mengenakan kaos oblong kuning itu mengutarakan perasaannya, ia berkata,"merasa "takut" tapi tidak begitu rumit.
Blogger remaja Amos Yee Sang Pang secara terang-terangan mengabaikan hukum dan memungkinkan dirinya akan mendapat hukuman berat dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri, Senin (1/6).
Yee, 16, terpaksa dihadapkan ke meja hijau karena mengunggah kembali dua materi yang berisikan hinaan setelah ia dihukum pada 12 Mei lalu. Sebelumnya dia telah diperintahkan pengadilan untuk menghapus video dan gambar penghinaan tersebut.
Remaja ini juga tidak datang menghadiri wawancara yang dijadwalkan petugas percobaan. Dia mengaku tidak ingin dimasukkan dalam masa percobaan.
"Hal inilah yang mendorong penuntutan untuk Yee untuk menjalani hukuman masa pelatihan reformatif. Pelanggar muda ini akan ditahan untuk jangka waktu minimum 18 bulan di sebuah pusat pelatihan. Dia tidak akan memiliki kontak dengan narapidana dewasa," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Hay Hung Chun dalam persidangan, Senin. (ray/jpnn)
SINGAPURA - Amos Yee, remaja yang dituduh menghina mendiang mantan Perdana Menteri sekaligus pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, menjalani sidang perdana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer