Sambil Berlari Anak Itu Teriak, "Om, Mama Dibunuh Papa..."

Sambil Berlari Anak Itu Teriak, "Om, Mama Dibunuh Papa..."
Tersangka Achia saat diamankan usai membunuh istrinya, Selasa (12/5). Foto Dalil Harahap / Batam Pos / JPNN

jpnn.com - BATAM - Tak lama setelah melihat ibunya dibunuh dengan sadis oleh papanya, Jevis, 12, langsung melaporkan perbuatan papanya itu kepada sekuriti perumahan tempat mereka tinggal di Taman Kota, Baloi, Lubukbaja, Batam, Kepri, Selasa (12/5) pagi. 

"Om mama dibunuh papa," ujar Jevis, 12, anak sulung korban kepada Rio, sekuriti perumahan yang bertugas pagi itu.

Informasi tersebut pun langsung mengegerkan warga sekitar. Hitungan detik rumah korban di Blok A nomor 5 itu pun langsung penuh sesak oleh warga sekitar.

Jevis yang juga berteriak setelah melaporkan kejadian mengenaskan itu, Perwira Brimob Polda Kepri AKP Rudi Prasetio yang tinggal di dekat rumah Ahuan juga turut mendatangi rumah korban.

Rudi langsung menerobos masuk ke dalam rumah dan melihat kondisi korban sudah meninggal dan pelaku menderita luka di perut. Kedua korban dan pelaku langsung dilarikan ke rumah sakit Awal Bros Batam.

Kanit Reskrim Polsek Lubukbaja Iptu Wahyudi membenarkan kejadian itu. Pembunuhan dengan tersangka Achia. "Info awal kami terima karena terbakar cemburu. Tapi info terakhir, suaminya ini tak terima istrinya (korban) selalu cemburu," ujar Wahyudi.

Wahyudi juga membenarkan Achia membunuh istrinya saat masih dalam terpengaruh minuman keras. Achia masih di rawat di RS Awalbros. Ia menusuk perutnya sendiri sebagai upaya bunuh diri setelah menggorok istrinya.

Selama di rawat di rumah sakit, Achia senantiasa berontak. Karena berontak polisi memborgolnya. Biarpun diborgol, Achia tetap berontak dan merusak borgol polisi.

BATAM - Tak lama setelah melihat ibunya dibunuh dengan sadis oleh papanya, Jevis, 12, langsung melaporkan perbuatan papanya itu kepada sekuriti perumahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News