Sambut ASEAN Open Sky, Garuda Berbenah

Sambut ASEAN Open Sky, Garuda Berbenah
Sambut ASEAN Open Sky, Garuda Berbenah
Untuk menghadapi persaingan itu, Garuda berencana membeli 194 pesawat hingga 2015. Rinciannya, 50 pesawat untuk Citilink dan 144 untuk Garuda. Selain itu, Garuda terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan penerbangan. "Kami menggandeng Eropa, Belanda, dan Singapura dalam hal pengaturan soal keamanan penerbangan sesuai standar yang berlaku," jelasnya.

Emirsyah mengakui, persaingan di tingkat ASEAN akan membuat maskapai nasional kerja ekstra. Sebab infrastruktur bandara-bandara di tanah air belum siap dan komponen biaya bahan bakar avtur yang lebih mahal hingga 10 persen.

Oleh karena itu, ketua umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) ini mengingatkan, saat ASEAN Open Sky pada 2015, pemerintah harus menyiapkan daya saing terkait harga bahan bakar avtur, kesiapan infrastruktur, serta keseimbangan dengan negara ASEAN.  "Jangan sampai kita susah masuk ke negara lain, tetapi mereka gampang ke sini," tuturnya.

Terkait daya saing, Emirsyah menjelaskan, harga avtur di Indonesia lebih mahal 8-10 persen ketimbang bahan bakar di luar negeri. Hal ini karena banyaknya tambahan komponen biaya avtur seperti distribusi hingga ke timur Indonesia, sedangkan jumlah yang didistribusikan lebih sedikit, juga adanya konsesi di bandara.

JAKARTA – Di Asia Tenggara, pasar penerbangan Indonesia diklaim merupakan yang terbesar. Dengan asumsi pertumbuhan 11-12 persen per tahun,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News