Sambut Bantuan Australia, Menlu Retno Banggakan Program Vaksiansi Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Indonesia telah mencapai target vaksinasi COVID-19 yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Secara global, WHO menetapkan target vaksinasi yaitu 10 persen populasi di setiap negara pada akhir September 2021, dan 40 persen populasi tiap negara pada akhir 2021, serta 70 persen populasi tiap negara pada pertengahan 2022.
“Saat ini, setidaknya 140 negara telah memvaksin 10 persen warganya, termasuk Indonesia,” ujar Menlu Retno ketika menyampaikan sambutan secara virtual tentang kedatangan dukungan vaksin dari Australia, Kamis.
Menlu Retno menyebut bahwa per 1 September lalu, Indonesia telah menyuntikkan 100 juta dosis vaksin COVID-19, sehingga menempatkan Indonesia pada peringkat ketujuh terbesar dunia dalam konteks jumlah dosis vaksin yang disuntikkan.
“Dengan penduduk yang besar, upaya untuk melakukan akselerasi vaksinasi akan terus dilakukan. Percepatan vaksinasi tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat,” kata dia.
“Vaksin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan akan menjadi modal yang kuat bagi Indonesia untuk terus dapat menurunkan angka penyebaran virus,” ujar Retno, menambahkan.
Namun, Menlu RI juga menyoroti kesenjangan kemajuan vaksinasi COVID-19 di setiap negara dan kawasan.
Menurut Global Dashboard for Vaccine Equity, sebanyak 57,34 persen penduduk di negara berpendapatan tinggi telah divaksin, jauh di atas 2,14 persen penduduk di negara berpendapatan rendah.
Menlu Retno menyebut bahwa per 1 September lalu, Indonesia telah menyuntikkan 100 juta dosis vaksin COVID-19
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Menlu Retno Tegaskan RI tak Gentar Hadapi Teror Israel di Markas UNIFIL Lebanon
- Komitmen RI Terhadap ASEAN di Kepemimpinan Prabowo Tak Berubah
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya