Sambut Era Revolusi Industri 5.0, Pemerintah Diingatkan soal Kesenjangan Digital di Masyarakat

Sambut Era Revolusi Industri 5.0, Pemerintah Diingatkan soal Kesenjangan Digital di Masyarakat
Seminar Kebangsaan dengan tema “Gerakan Nasional Pemuda Sebagai Penggerak Transformasi Digital Untuk Memperkuat Komitmen Bangsaan: Tantangan, Peluang, dan Rekontruksi Pendidikan di Revolusi Industri 5.0”, di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Foto: dok Unesa

Dia menambahkan peningkatan kualitas pendidikan melalui integrasi teknologi juga harus memberikan akses yang lebih luas dan kualitas pendidikan yang lebih baik.

 “Hal ini membantu menciptakan generasi muda yang cerdas dan berdaya saing. Sehingga teknologi dapat digunakan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal melalui platform digital, termasuk konten multimedia, aplikasi pembelajaran budaya, dan inisiatif digital lainnya, yang memperkuat identitas nasional dan membangun solidaritas di antara masyarakat,” kata Capt. Hakeng.

DR. Capt. Marcellus Hakeng memaparkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi digital. 

“Sehingga pemuda dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui inovasi dan kewirausahaan, mereka dapat menciptakan lapangan kerja baru, mendukung usaha kecil dan menengah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi,”  paparnya. 

Dia menyarankan agar pemerintah mendukung inisiatif ini dengan kebijakan yang memfasilitasi ekosistem startup, memberikan insentif bagi inovator muda, dan mempromosikan kolaborasi antara sektor publik dan swasta. 

“Sehinga semakin jelas partisipasi aktif pemuda dalam tata kelola dan demokrasi digital juga sangat penting,” ucap Hakeng. 

Dia menegaskan pemuda juga memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan sosial melalui teknologi. Generasi muda bisa mengembangkan solusi inovatif untuk masalah-masalah seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. 

Misalnya, aplikasi pendidikan yang dapat diakses secara luas dapat membantu meningkatkan literasi di daerah-daerah terpencil. 

Prof. Nursalim dan DR. Capt. Marcellus Hakeng menyatakan transformasi digital harus dilakukan untuk memastikan penguatan komitmen dan kemajuan kebangsaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News