Sambut Obama, 452 Tapol Myanmar Bebas
Jumat, 16 November 2012 – 08:08 WIB
YANGON--Myanmar akan memberikan pengampunan kepada ratusan tahanan politik (tapol) melalui kebijakan amnesti masal Kamis, (15/11). Para aktivis prodemokrasi mengkritik langkah pemerintahan Presiden Thein Sein itu sebagai upaya untuk menyenangkan Washington menjelang kunjungan Presiden Barack Obama Senin depan (19/11). Sejumlah organisasi HAM, termasuk Human Right Watch (HRW), yang bermarkas di New York, mencurigai motivasi pemberian amnesti itu. "Sepertinya, (amnesti) ini adalah permainan baru di Burma, yakni permainan tahanan politik," ujar Deputi Direktur HRW Asia Phil Robertson. Dia menyebut pembebasan tersebut sebagai langkah sinis dan tidak transparan.
Pemerintah Myanmar menyatakan bahwa 452 tapol akan dibebaskan. Namun, aktivis HAM menyatakan belum bisa mengonfirmasi kebenaran pembebasan tersebut. Apalagi, sejumlah tapol ternyata masih berada di dalam penjara.
Baca Juga:
Sebelumnya, Myanmar telah membebaskan ratusan tapol yang didakwa terlibat aksi makar atas pemerintahan junta militer. Saat itu, pembebasan para tapol dilakukan sebagai bagian dari reformasi. Kebijakan tersebut berbuntut pada membaiknya hubungan baik Myanmar dengan Barat.
Baca Juga:
YANGON--Myanmar akan memberikan pengampunan kepada ratusan tahanan politik (tapol) melalui kebijakan amnesti masal Kamis, (15/11). Para aktivis prodemokrasi
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich