Sambut Pemilu 2024, Romo Benny Menyoroti Pentingnya Pendidikan Politik

"Maka mencari pemimpin dibutuhkan yang bisa diterima semua, pemimpin yang bisa merangkul," ujar pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu.
Selain itu, kata Benny, pemimpin Indonesia ke depan sebaiknya sosok yang mampu menghadapi situasi global dan mampu membaca geostrategi dan geopolitik.
"Hal itulah pemimpin yang diharapkan, maka pemimpin harus ada kombinasi seperti Soekarno-Hatta, kombinasi itu harusnya yang risikonya paling kecil yaitu pemimpin yang bisa memberi harapan untuk generasi masa depan," kata dia.
Benny menyadari belakangan ini perpolitikan nasional mulai disuguhi upaya calon pemimpin yang menganggap diri menerima dukungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2024.
Dia menyikapi itu mengingatkan calon pemimpin tidak sekadar mengekor, melainkan bisa mengungkap suatu terobosan dalam membangun peradaban politik masa depan Indonesia.
"Publik seharusnya diberikan satu gagasan-gagasan tentang apa yang dilakukan calon-calon presiden itu untuk mengatasi misalnya stunting, kemiskinan, kesenjangan pendidikan, dan bagaimana pemerataan itu," ujarnya.
Toh, kata Benny, upaya merebut simbol dukungan dari kepala negara belum tentu menjadi hal utama dalam memenangkan kontestasi politik.
"Pertarungan merebut simbol Pak Jokowi apakah sangat efektif untuk mendapat dukungan suara ataukah yang lebih penting bagaimana pemimpin-pemimpin calon presiden itu memiliki gagasan yang orisinal," ujar pria yang akrab disapa Romo Benny itu. (ast/jpnn)
Pakar komunikasi politik Antonius Benny Susetyo mengatakan masyarakat perlu dibangun sisi kritis dan tidak terjebak ke sisi permukaan dalam memilih pemimpin.
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Soal Program Remaja Bernegara, Wantim NasDem Bicara Pentingnya Pendidikan Politik
- Program Remaja Bernegara Bentuk Tanggung Jawab Parpol untuk Regenerasi Dunia Politik
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi