Sambut Perppu, MA Bakal Tugaskan PT Tangani Sengketa Pilkada

jpnn.com - JAKARTA - Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang Pilkada yang dikeluarkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengatur agar sengketa pilkada nantinya diselesaikan di Mahkamah Agung (MA).
Menanggapi itu, Hakim Agung Gayus Lumbuun mengatakan pihaknya baru akan menggelar sidang pleno dan membahasnya. Sidang pleno itu melibatkan hakim-hakim Pengadilan Tinggi (PT).
"Besok tanggal 9 Oktober kami pleno di Bandung. Kami seluruh hakim termasuk hakim daerah, hakim agung," kata Gayus, di Jakarta, Rabu (8/10).
Menurutnya, pembahasan akan fokus mengenai perintah Peraturan Pemerintah Pengganti Udang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota yang menegaskan wewenang MA untuk menangani perkara pilkada.
Gayus mengatakan, sejak awal ia memang menyarankan agar sengketa pilkada diselesaikan di MA. Terutama sejak kasus Akil Mochtar mencuat. Namun, penyelesaian itu, sarannya, tidak dilakukan di pusat melainkan di daerah.
"Jadi MA menugaskan pengadilan tinggi setempat jadi yang lebih tahu persoalannya lebih dekat bukti dan saksi-saksi dengan begitu akan dengan tegas memutuskan keadilan," ujar Gayus. (flo/jpnn)
JAKARTA - Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang Pilkada yang dikeluarkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan
- Pemkot Tangerang Ajak Para WP Manfaatkan Pekan Panutan Pajak 2025, Ada Diskon 25 Persen
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB
- Asido Ungkap Peran Advokat dalam Bidang Kepailitan dan PKPU
- Lestari Moerdijat Dorong Para Peneliti Kuatkan Jaringan Internasional, ini Tujuannya
- Lemhannas Ingin Kepala Daerah Jadi Pemimpin Negarawan