Sambut Ramadan, Industri Mamin Tambah Produksi 30 Persen
Adhi menambahkan, daya beli masyarakat terhadap mamin akan meningkat tajam ketika memasuki pemberian tunjangan hari raya (THR).
Pihaknya berharap tahun ini pemerintah dapat merealisasikan dana-dana yang telah dianggarkan seperti bantuan tunai.
”Hal-hal seperti itu sebaiknya bisa disalurkan segera supaya nanti bisa menjadi pemicu peningkatan penjualan,” imbuh Adhi.
Di samping itu, harga mamin menjelang puasa dan Lebaran diprediksi relatif stabil.
Apalagi, tiap-tiap industri diklaim akan menyediakan potongan harga untuk mendorong penjualan.
Nah, pemberian sistem potongan harga itu diharapkan mampu meningkatkan penjualan 30–50 persen pada momen tersebut.
”Tahun lalu kenaikannya hanya 5–10 persen. Tahun 2018 ini kami targetkan penjualan mamin selama Ramadan dan Lebaran bisa tumbuh secara signifikan,” papar Adhi. (car/c17/sof)
Permintaan makanan dan minuman (mamin) diprediksi meningkat sampai 50 persen pada Ramadan dan Lebaran.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Indofood Berbagi Inspirasi Bisnis dan Kreasi Kuliner di SIAL Interfood 2024
- GAPMMI Dukung Kemudahan Regulasi untuk Majukan Industri Makanan dan Minuman
- Bamsoet Dorong Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Memanfaatkan Kemajuan Teknologi
- Produk Mamin dan Horeka Indonesia Laris Manis di SIRHA Budapest 2024, Raup Rp 150 Miliar
- GAPMMI Optimistis Industri Makanan dan Minuman Pada 2024 Terus Bertumbuh
- Bamsoet Sebut Kreativitas & Inovasi Tingkatkan Daya Saing Industri Makanan dan Minuman