Sampah Bercampur Dolar itu Diduga Berasal dari Pabrik Kertas

Sampah Bercampur Dolar itu Diduga Berasal dari Pabrik Kertas
Sampah yang Mengandung Dolar itu Diduga Berasal dari Pabrik Kertas. Foto Radar Bogor/JPNN.com

jpnn.com - BOGOR - Sekdes Wanaherang, Kosasih hanya mangut-mangut ketika ditanya terkait dengan penemuan uang asing dan benda berharga lainnya seperti emas dan berlian di tempat pembuangan sampah (TPS) di Kampung Dengdek, Desa Wanahereurang, Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Dia tak menampik beberapa warganya memang menggantungkan hidup di tempat pembuangan sampah yang ada di kampung Dengdek.  

“Sebagian warga saya emang banyak yang nyari nafkah di situ,” kata Kosasih kepada Radar Bogor (Grup JPNN.com).
    
Kosasih juga mengetahui bahwa sampah yang ada di kampung Dengdek berasal dari  PT Aspex  Kumbong yang dulunya dikenal PT Aspex Paper yang berada di Jalan Raya Narogong Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi.

“Perusahaannya ada di Cileungsi. Lahan tempat sampah di belakang pabrik sekitar 3000 meter milik perusahaan tersebut.  Sekitar 2000 meter masuk ke wilayah Desa Wanaherang, entah milik siapa, belum kami cek, ” katanya.
    
Pabrik tersebut sudah berdiri sejak tahun 1980-an. sejak itu pula masyarakat mulai menuai manfaat dari sampah tersebut.

“Sudah puluhan tahun masyarakat bergantung hidup di sana (TPS,red). Bersamaan dengan berdirinya pabrik kertas tersebut,” tukasnya.
    
Belum ada konfirmasi resmi dari PT Aspex  Kumbong terkait penemuan warga. Hingga berita ini diunggah, Radar Bogor masih mencoba untuk mendapatkan keterangan pers.
    
Namun dari penelusuran Radar Bogor, pabrik yang menjadi sumber sampah dolar tersebut merupakan pabrik  milik Korindo Group yang memproduksi kertas koran, buku tulis, dan kertas buku cetak yang berdiri di atas lahan seluas 900 ribu meter persegi (90 hektar) yang membentang di antara Kali Cileungsi hingga Jalan Raya Narogong.
    
Berdiri sejak 1983, di lahan pabriknya terdapat 3 pabrik yang memproduksi kertas sebanyak 420.000 per tahun.  Pabrik pertamanya mulai berproduksi pada 1985, atau 2 tahun setelah PT Aspex Paper berdiri. (azi/cr1/awa/jpnn)

BOGOR - Sekdes Wanaherang, Kosasih hanya mangut-mangut ketika ditanya terkait dengan penemuan uang asing dan benda berharga lainnya seperti emas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News