Sampah Makanan di Australia Menumpuk, Supermarket Diminta Perpanjang Masa Kadaluwarsa Produk

"Mereka hanya diizinkan menjual produk yang memenuhi standar tertentu … [karena kalau tidak] merekalah yang harus menanggung biayanya."
Jajak pendapat yang dilakukan Australia Institute, dengan melibatkan lebih dari 1.000 peserta, menunjukkan 78 persen mendukung reformasi pelabelan dan 72 persen mendukung standar kosmetik yang lebih longgar.
Supermarket tidak menentang reformasi
Supermarket Woolworths mengatakan pihaknya bekerja keras untuk mengurangi limbah makanan dan tidak menentang reformasi tanggal kadaluwarsa dalam produk.
"Sebagai pengecer, memperpanjang umur simpan produk yang kami jual sebenarnya dapat membantu kami," kata juru bicaranya.
"Kami tergabung dengan komite pengarah kelompok penelitian lintas industri yang berupaya memperbaiki sistem pelabelan tanggal dan penyimpanan untuk mengurangi limbah makanan.
"Kami mendukung reformasi label yang masuk akal untuk mengurangi limbah makanan dan menambah umur penyimpanan produk."
Sementara supermarket Coles mengatakan perubahan praktik pelabelan perlu melibatkan pendekatan industri secara luas, termasuk pengajaran terhadap konsumen.
"Meskipun hal ini dapat dipertimbangkan, perubahan seperti ini memerlukan pendidikan pelanggan yang terencana dan terkoordinir, konsultasi peraturan dengan inisiatif limbah makanan yang relevan, dan persetujuan industri," kata juru bicara Coles.
Apa yang Anda lakukan ketika menemukan produk makanan sudah kadaluwarsa? Kita biasanya membuangnya, padahal ada yang bisa dilakukan untuk memperpanjang masa kadaluwarsa
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia