Sampah Plastik Australia Berakhir di Desa Bangun, Mojokerto
Senin, 15 Juli 2019 – 10:00 WIB
Pekan lalu misalnya, petugas bea cukai menolak 210 ton limbah kertas Australia yang positif terkontaminasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
Namun di Desa Bangun, sangat sedikit warga yang ditemui ABC yang ingin bisnis daur ulang dihentikan.
Mereka percaya, memilah plastik adalah satu-satunya kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak mereka.
"Yang penting anak-anak saya tidak berakhir seperti orangtua mereka. Itu saja yang saya inginkan," ujar Supiyati.
Simak berita lainnya dari ABC Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata