Sampah Saset: Masalah Besar Indonesia dalam Kemasan Kecil

Sampah Saset: Masalah Besar Indonesia dalam Kemasan Kecil
Kisaran ukuran kemasan yang memenuhi definisi saset ditemukan di empat negara di Asia. (Supplied: Trash Hero Indonesia)

"Kalau di-compare dengan kemasan reguler, dari segi harga, jatuhnya lebih murah."

Selain itu, Aye juga merasa kemasan saset berguna untuk kebutuhan perjalanan jauh.

Alasan "lebih praktis" membuat Deny Permana juga memilih membeli produk deterjen, pewangi pakaian, dan sampo dalam kemasan saset.

"Takarannya [dalam saset] cenderung lebih pas … jauh lebih praktis soal ukuran peruntukannya, misalnya sudah jelas [satu saset] untuk sekian potong pakaian," ujar Denny."Untuk shampoo ... dengan kemasan saset isi dua itu penggunaannya jadi lebih terukur, dibanding pakai kemasan yang botol," ujar Deny.

"Saya pernah mencoba pakai yang kemasan besar, dari segi harga enggak begitu terasa signifikan [bedanya], karena pemakaian untuk keperluan mencuci pakaian enggak begitu banyak," ujarnya.

Tapi Deny mengatakan harga menjadi faktor penting, yang pada akhirnya menjadi pertimbangan saat membeli barang kebutuhan sehari-hari.

"Saat ada promo yang menarik dari produsen, bisa saja sesekali beli kemasan besar, tapi sampai saat ini masih nyaman yang saset," katanya.

Tahun lalu, Universitas Indonesia melakukan survei terhadap warga di Jabodetabek untuk membantu memahami mengapa mereka lebih memilih kemasan saset.

Kemasan saset jadi pilihan, karena harganya yang murah dan bisa mengemas banyak produk. Mulai dari kosmetik, kopi instan, sabun, bumbu dan kebutuhan sehari-hari lainnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News