Sampah Saset: Masalah Besar Indonesia dalam Kemasan Kecil
A Plastic Planet, sebuah organisasi lingkungan hidup di Inggris memperkirakan sekitar 855 miliar saset plastik terjual setiap tahunnya.
BFFP mengatakan 86 persen sampah saset yang dikumpulkan adalah kemasan makanan untuk barang-barang dari sekitar 2.700 merek berbeda.
Menurut laporan audit merek BFFP Asia Pasifik, dari sampah yang dikumpulkan ini, 10 penghasil polusi terbesar dari kemasan saset adalah: Unilever, Wings, Mayora Indah, Balaji Wafers Private Limited, Procter & Gamble, Nestle, Yes 2 Healthy Life, JG Summit Holdings, dan Salim Group.
Mayora, Wings, dan Salim adalah perusahaan Indonesia, Wadia dan Balaji dari India, Summit dari Filipina, Yes 2 Healthy adalah perusahaan Singapura, dan tiga sisanya berasal dari luar Asia Tenggara.
Semua perusahaan tadi berkecimpung dalam bisnis penjualan barang-barang seperti makanan olahan, minuman, dan produk perawatan pribadi.
Apa yang sudah dilakukan?
Di Indonesia, peraturan Kementerian Lingkungan Hidup mendorong produsen untuk mengurangi limbah dari kemasan sebesar 30 persen dari total produksi pada tahun 2029, serta menghentikan penggunaan kemasan saset pada tahun 2030.
"Namun, baru 42 produsen yang telah menyerahkan road map pengurangan sampah dan 16 tahapan proyek percontohan," kata Tim Proyek Indonesia BFFP.
BFFP mengatakan "beberapa perusahaan memilih solusi yang salah, seperti membakar saset sebagai bahan bakar untuk berbagai industri, sehingga semakin memperburuk masalah ini.
Kemasan saset jadi pilihan, karena harganya yang murah dan bisa mengemas banyak produk. Mulai dari kosmetik, kopi instan, sabun, bumbu dan kebutuhan sehari-hari lainnya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu