Sampai Kapan Rossi dan Vinales Rukun Seperti Ini?
jpnn.com - jpnn.com -Bos Movistar Yamaha, Lin Jarvis mengaku lega dan bisa menghirup udara segar, setelah bertahun-tahun harus berkutat dengan konflik internal yang sangat menguras tenaga dan emosi.
Memiliki dua rider berstatus juara dunia, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, memang sebuah dilema bagi tim Yamaha MotoGP itu. Namun setelah Lorenzo memutuskan hengkang ke Ducati, dan Maverick Vinales datang menggantikan, kondisi internal Movistar jauh lebih baik. Sampai kapan?
Bulan madu yang sekarang dirasakan tim pabrikan Hamamatsu, Jepang itu diprediksi tidak akan bertahan lama. Banyak pengamat percaya perayaan ulang tahun Vinales ke-22 pada 12 Januari lalu bersama Rossi, adalah yang pertama dan terakhir. Darah muda Vinales diprediksi membara hebat mulai musim ini. Punya 'Kuda Besi' oke, berada di tim besar, apalagi!
Jarvis tak mau berspekulasi mengenai prediksi tersebut. Menurutnya, sejauh ini kedua rider-nya dalam hubungan saling menghormati dan bahkan bersahabat. ''Valentino selalu menjadi idola Maverick dan dia terus menganggapnya seperti itu. Jadi kami tidak melihat adanya permusuhan di antara mereka,'' ungkapnya dilansir Motorsport.
Dia lalu mengisahkan apa yang terjadi di garasi Yamaha ketika uji coba pertama di Valencia November tahun lalu. Jika biasanya rider-rider langsung pulang setelah lelah menyelesaikan tugasnya menggeber motor MotoGP seharian mereka langsung kembali ke Hotel. Tapi tidak dengan Vinales. Dia memilih mendatangi garasi Rossi untuk berdiskusi.
''Maverick sangat ingin tahu, termotivasi, dan dia mendatangi Valentino (bertanya): apakah ini? Apakah itu? Menurutmu bagaimana dengan ini? Kau akan melihat Valentino bersemangat dengan situasi itu,'' tandasnya.
Keduanya banyak berinteraksi mengenai tim atau motor yang bakal menjadi senjata mereka menghadapi para rival sepanjang 2017. Yamaha selalu menganggap Rossi sebagai “The Greatest of All Time”. Kemudian mereka mendatangkan rider dengan talenta terbaik di MotoGP saat ini, Vinales. Jarvis menganggapnya kombinasi tersebut adalah yang terbaik. ''Brilian,'' sebutnya.
Jarvis menyadari rider seperti Rossi tidak suka dikalahkan. Namun di sisi lain juara dunia sembilan kali di semua kelas tersebut punya keinginan besar untuk berbagi. Seperti yang terlihat di garasi Yamaha pada saat uji coba tersebut. Seperti juga tampak di akademi balapnya di Tavulia, Italia dia senang sekali berbagi pengetahuan dengan rider-rider muda. ''Jadi mari kita lihat berapa lama kami bisa menjaga atmosfer (tanpa konflik) ini selama musim ini,'' ujarnya.
Bos Movistar Yamaha, Lin Jarvis mengaku lega dan bisa menghirup udara segar, setelah bertahun-tahun harus berkutat dengan konflik internal yang sangat
- MotoGP: Baru Gabung Ducati Lenovo, Marc Marquez Sudah Merasakan Tekanan
- Pensiun dari MotoGP, Aleix Espargaro Mulai Menggeluti Hobinya
- Jorge Martin Meramal 2 Kandidat Juara MotoGP 2025, tak Ada Dirinya
- Dorna Sport Mengumumkan MotoGP Akan Kembali ke Brasil Pada 2026
- Soal Kemungkinan Kembali ke MotoGP, Presiden Suzuki Angkat Suara
- Cara Valentino Rossi Menyulam Kebahagiaan Untuk Korban Banjir