Sampai Kiamat! Lebih Baik Mati di Aceh Ketimbang Kembali ke Myanmar

Sampai Kiamat! Lebih Baik Mati di Aceh Ketimbang Kembali ke Myanmar
Muhammad Said Karim (kaos biru muda), juru bicara pengunsi Rohingya dari Myanmar yang saat ini berada di penampungan Kompleks Integrated Community Shelter (ICS), Blang Adoe, Kuta Makmur, Aceh Utara, Provinsi Nanggroe Acah Darrusalam (NAD), menyatakan lebih mati daripada kembali ke Myanmar. Foto: Zulfasli/JPNN.com

Dari pulau itu ujarnya, muslim Rohingya dinaikan ke kapal-kapal yang lebih kecil dan didorong ke lautan lepas, hingga kami terdampar di laut kawasan Aceh ini. 

"Sebagai muslim, kami baru bisa merasakan nikmatnya ibadah Ramadan itu setelah berada di di Blang Adoe. Kami bisa salat hingga larut malam yang diisi dengan belajar Al Quran. Di sini, kapan pun boleh baca Al Quran," tegas Karim.

Apapun syarat yang diminta oleh pemerintah Indonesia, Karim memastikan bahwa pengungsi Rohingya bersedia memenuhinya. "Tapi jangan minta kami kembali ke Myanmar. Kalau itu opsinya, lebih baik minoritas muslim Rohingya di bumi ini dibunuh saja semuanya," katanya. (fas/jpnn)

 


PENGUNGSI Rohingya di Aceh tak mau lagi kembali ke tempat asalnya di Myanmar. Tiga bulan hidup di penampungan Kompleks Integrated Community Shelter


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News