Sampai Ortu Meninggal Tahunya Guru PNS
Profesi kedua yang dilakoni Suko adalah sales sabun dan parfum. Suko yang menjadi guru kelas dan mengajar 48 siswa ini, suka menawarkan produknya kepada wali murid. Meski tidak memaksa, banyak ortu murid yang membeli karena merasa kasihan dengan Suko.
"Ya mereka tahu saya cuma guru honorer. Saya memang wali kelas, tapi ya gajinya cuma segitu, makanya mereka kasihan," ujar Suko kepada JPNN, baru-baru ini.
Sebelum menjadi guru honorer, lulusan IKIP Malang tahun 1992 ini memang sudah menjadi sales. Kalau rajin memasarkan ke konsumen, Suko bisa mengantongi Rp 1,6 juta. "Itu kotor loh ya, kan namanya sales harus keliling ke mana-mana. Sepatu saya sampai ganti beberapa kali karena bolong keseringan jalan," ujar Suko tersenyum pahit.
Saat menjadi sales, ortu Suko keberatan. Mereka mengidam-idamkan Suko menjadi guru PNS seperti kakaknya yang ketiga. Suko terlahir sebagai anak keempat. Kakak pertama dan kedua hanya lulusan SD serta profesi sebagai petani.
"Ortu saya baru tahu pentingnya pendidikan setelah kakak saya yang ketiga menjadi guru PNS. Kakak saya lulusan Sekolah Menengah Keguruan. Itu pulalah yang membuat ortu menyekolahkan saya di IKIP," katanya dengan mata menerawang.
Namun, keberuntungan kakak ketiganya tidak mampir di Suko. Lulus kuliah Suko justru jadi sales, keluar masuk rumah orang. "Hati ortu saya nelongso karena sebagai buruh tani, mereka sudah mengeluarkan biaya besar untuk saya," ujarnya.
Jalan menjadi guru terbuka, ketika SDN Ngijo 2 butuh guru honorer. Suko pun melamar dan mendapatkan SK dari sekolah. Betapa bahagianya ortu Suko melihat putranya akhirnya menjadi guru.
Saking bangganya, ortu Suko menggelar syukuran meski harta benda tidak ada lagi lantaran habis saat membiayai Suko kuliah. Melihat kegembiraan yang membuncah di hati kedua ortunya, Suko pun tidak tega berterus terang kepada ortunya kalau dirinya hanya honorer. Rahasia itu tersimpan rapat sampai ortunya meninggal pada 2006.
STATUS sebagai PNS masih menjadi impian sebagian kalangan masyarakat, terutama di daerah. Banyak yang rela bertahun-tahun menjadi honorer dengan
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara