Sampang Membara, Dua Tewas
Senin, 27 Agustus 2012 – 07:21 WIB
Informasi kejadian bentrokan juga diterima oleh Sekjen Ahlul Bait Indonesia Ahmad Hidayat. Menurut dia, empat orang yang saat ini kritis hingga kemarin sore belum dibawa ke rumah sakit. "Mereka masih ditolong keluarga dengan pertolongan seadanya," ucapnya melalui saluran telepon kemarin.
Ahmad Hidayat kemudian menyampaikan bagaimana konflik kembali terjadi. Menurut dia, konflik dipicu oleh aksi pemblokiran terhadap rombongan pengikut Tajul Muluk yang hendak mengantar anak-anaknya untuk mengikuti pendidikan di pondok pesantren yang ada di Bangil dan Pekalongan. Namun, belum jauh mobil mereka melaju dari kampungnya, tiba-tiba massa melakukan pemblokiran. Kejadian tersebut terjadi pukul 08.00 kemarin.
"Ini musibah agama, musibah bangsa, ini anti-Pancasila dan kemanusiaan. Negara dan polisi tidak boleh membiarkan hal ini. Sebagai negara yang menoleransi, semestinya ini tidak boleh terjadi. Semestinya negara hadir," ucapnya kepada Jawa Pos Radar Madura.
Sementara itu, Sekretaris Badan Silaturahmi Ulama Madura (Basra) Badrut Tammam menyayangkan pecahnya konflik warga anti-Syiah dan Syiah yang terjadi di Omben. Mewakili organisasi Basra, dirinya mengutuk keras aksi anarkis yang terjadi kemarin.
SAMPANG-Bentrok antara kelompok Syiah dan anti-Syiah kembali pecah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben, sekitar pukul 11.00 kemarin
BERITA TERKAIT
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob