Sandera Belum Bebas, kok Abu Sayyaf Terus Digempur? Ini Alasannya
jpnn.com - MANILA – Angkatan Bersenjata Filipina masih melanjutkan operasi militer di Kepulauan Sulu, basis kekuatan kelompok Abu Sayyaf.
Dalam lansiran situs berita CBC, Juru Bicara Tentara Filipina Restituto Padill Jr, mengaku operasi tersebut dilakukan karena pihaknya meragukan negosiasi menjadi cara tepat untuk menyelamatkan sandera asing. Terutama, dari negara-negara maju seperti John Ridsdel yang sudah dieksekusi.
’’Saya kira mereka menilai bahwa sandera asing terutama warga Kanada dan Norwegia punya nilai yang lebih tinggi. Jadi, negosiasi tebusan tak akan mendapatkan hasil baik. Karena itu, kami menerapkan tekanan agar mereka terus bergerak dan lama-lama melepaskan sandera agar mereka lebih leluasa melarikan diri,’’ ungkapnya.
Dia tak menampik terkait kemungkinan Abu Sayyaf memilih membunuh sandera daripada melepaskan saat didesak. Namun, Padilla meyakinkan bahwa keselamatan sandera masih menjadi prioritas nomor satu otoritas Filipina. (bil/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan