Sandera Putri, Bawa Bom di Dekat Pengadilan
Polisi Bekuk Pelaku setelah Drama 12 Jam
Rabu, 07 September 2011 – 07:21 WIB
Menurut Clifford, gadis tersebut terlihat sangat tertekan. Dia diyakini sebagai putri pelaku karena seorang pegawai firma mendengar gadis itu memanggil pria tersebut dengan sebutan ayah. "Secara fisik dia baik-baik saja. Sedikitpun tak ada luka di tubuhnya," tutur Clifford dalam jumpa pers kemarin. Kini, gadis yang identitasnya sengaja dirahasiakan itu menjalani pemulihan trauma di tengah keluarganya.
Baca Juga:
Insiden itu bermula saat pelaku yang mengajak putrinya memasuki kantor firma hukum di sekitar kompleks Family Court (pengadilan keluarga) pukul 09.00 waktu setempat. Pelaku yang namanya dirahasiakan tersebut lantas berjalan menuju meja resepsionis.
Dia pun ditemui seorang pegawai bernama Betty Hor. "Saat itu dia mengatakan mencari seseorang yang namanya belum pernah saya dengar sebelumnya. Lalu, saya katakana kepadanya bahwa orang yang dia cari tidak ada di kantor ini dan bukan klien kami," jelas Hor.
Tidak puas dengan jawaban itu, pelaku lantas naik ke lantai dua bersama putrinya. Beberapa menit kemudian, dia dan putrinya turun lagi ke lantai satu dan kembali ke meja resepsionis. "Dia kembali menanyakan keberadaan orang yang dia cari dan saya menjawab bahwa orang tersebut tak ada di kantor ini," ucap Hor.
SYDNEY - Drama penyanderaan di sebuah kantor firma hukum menyita perhatian publik di kota kecil Parramatta, barat Sydney, Negara Bagian New South
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29