Sandi Akui Pengawasan Gedung Tinggi Kurang Ketat
jpnn.com, JAKARTA - Pemprov DKI memastikan akan menjadikan tragedi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bahan evaluasi. Pemeriksaan kondisi gedung tinggi dalam rangka penerbitan sertifikat laik fungsi (SLF) dipastikan bakal lebih ketat lagi.
"Lesson learn, gedung yang kokoh dan gedung yang sangat prestisius belum tentu memiliki tingkat keamanan yang terjaga. Karena itu, kami seperti yang sudah, selalu kami sampaikan sebelumnya ingin mendorong audit terutama gedung-gedung yang sekarang," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (15/1).
Sandi juga sudah memberikan arahan kepada jajarannya agar mengkaji bangunan-bangunan tinggi yang selama ini belum mendapatkan perhatian.
Hal ini untuk memastikan fasilitas publik terjaga keamanannya. "Kami ingin memastikan fasilitas publik lainnya itu dalam kondisi yang layak dan bisa dipakai oleh publik," kata dia.
Di samping itu, Sandi mengharapkan adanya pembentukan satuan tugas (satgas) yang mengevaluasi kejadian di Gedung BEI. Satgas tersebut, berisikan ahli dari Pemprov DKI, pihak pengelola Gedung BEI, dan akademisi.
Harapannya, kata Sandi, agar tragedi Gedung BEI bisa menjadi pelajaran untuk diterapkan di gedung-gedung tinggi di Ibu Kota. (Tan/jpnn)
Pemprov DKI memastikan akan menjadikan tragedi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bahan evaluasi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- DPRD dan Pemprov Sepakat Semua SD hingga SMA di Jakarta Gratis Mulai 2025
- Bank DKI Disomasi Terkait Pengambilalihan Aset di Jalan Wijaya
- Kunjungi Kedai Saat Kopi di Surabaya, Sandiaga Uno: Konsepnya Unik
- Tarif Transjakarta, LRT, MRT Hanya Rp 1 pada Hari Pelantikan Presiden
- Aset Peruri Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya, Apa Saja?
- WATERBOMB Festival Hadirkan Sensasi Musik dan Perang Air untuk Penggemar K-Pop