Sandi Hasut PKS Tinggalkan NasDem dan Demokrat?
jpnn.com - JAKARTA Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno angkat suara menanggapi tudingan yang diarahkan padanya.
Sandi membantah telah menghasut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar meninggalkan Partai NasDem dan Partai Demokrat.
PKS, NasDem dan Demokrat diketahui berada dalam satu koalisi yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Koalisi ini mendukung Anies Baswedan sebagai kandidat presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
"Enggak sama sekali, saya bilang kalau koalisi perubahan sudah sepakat dengan capres-cawapres dan semua pembagiannya ke depan, dengan juga kekuatan dari dukungan, saya ikhlas," ujar Sandiaga di Jakarta, Jumat (9/6).
Sandiaga menyatakan hanya menawarkan gagasan kepada PKS perihal harapan masyarakat yang menginginkan keberlanjutan, sehingga diperlukan percepatan pembangunan.
"Jadi, bagaimana caranya (agar) PKS bisa ikut bagian dari pada poros percepatan ini. Nah, ini tentunya kami akan bicara bagaimana membangun bangsa bersama," ucapnya.
Sandi menyatakan ikhlas apabila PKS pada akhirnya memutuskan tetap dengan KPP.
Sandi hasut PKS agar meninggalkan NasDem dan Demokrat yang mendukung Anies Baswedan sebagai kandidat presiden?
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP
- Gus Ipul & Eks KSAD Masuk Bursa Ketum PPP, Kader: Jadi Magnet Raup Suara
- Minta KPU DKI Tanggung Jawab, Taufik Demokrat: Pilkada Jakarta Harus Diulang