Sandi Janji Larang Pedagang Tiongkok Membeli Ikan di Cilacap
jpnn.com, CILACAP - Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno mendengarkan keluhan masyarakat Cilacap yang bergantung pada hasil laut, saat berkunjung ke Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (14/12).
Keluhan antara lain disampaikan seorang pengusaha lokal yang bergerak di bidang ekspor ikan bernama Murtiasih. Wanita paruhbaya ini mengaku kini kesulitan melakukan ekspor, karena pedagang-pedagang asal Tiongkok langsung membeli ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di sekitar Cilacap.
“Jadi sekarang kami harus bersaing dengan pedagang-pedagang asing dari Tiongkok pak. Mereka punya modal besar. Mereka hanya ambil hasil laut yang kualitasnya bagus. Kalau yang tidak bagus mereka tinggal. Kami harus bersaing dengan mereka pak,” ujar Murtiasih.
Mendengar keluhan tersebut, Sandi menilai apa yang terjadi tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Pasalnya, pelaku industri di dalam negeri seperti Murtiasih bisa mati suri.
"Insyaallah, jika Pak Prabowo Subianto dan saya diberikan amanah melayani masyarakat di 2019, kejadian ini tidak akan terulang. Kami akan perketat para pekerja asing dan pembeli ikan langsung dari asing seperti yang ibu dikatakan," ucapnya.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan, pasangan capres nomor urut 02 berkomitmen mendahulukan tenaga kerja lokal daripada pekerja asing.
"Bangsa ini butuh kebijakan ekonomi, khususnya di bidang penciptaan dan penyedian lapangan kerja yang bisa meningkatkan kesejahteraan anak negeri,” pungkas Sandi.(gir/jpnn)
Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno berjanji melindungi eksportir ikan di Cilacap yang kalah bersaing dengan pedagang Tiongkok
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Wanita Global
- Sandiaga Uno Minta RSI Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta
- Pj Gubernur Sumut Dukung Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan Hingga ke Desa
- Halaman Belakang
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China