Sandi Klaim Kedepankan Demokrasi Sejuk
jpnn.com - JPNN.com - Berbagai bentuk kampanye hitam atau black campaign menerpa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Mulai dari fitnah Anies pengikut faham Syiah dan Wahabi, sampai spanduk provokatif di berbagai lokasi.
Menanggapi hal itu, cawagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya menerima hal itu sebagai bentuk ujian. Pasangan Anies - Sandi, kata dia, menawarkan program lain dari yang lain, yakni inovasi dalam politik.
"Tapi dengan adanya inovasi politik Anies-Sandi membuat tidak nyaman sebagian dari masyarakat, padahal masyarakat Jakarta secara keseluruhan ingin memiliki pemimpin yang mempersatukan," kata Sandi, usai berkampanye di Jalan Menteng Atas Selatan I, Kelurahan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).
Kampanye hitam tersebut, kata Sandi, ingin membelah politik di Jakarta menjadi dua kubu dan mengusik kenyamanan warga ibukota.
Pihaknya, lanjut Sandi, ingin membangun 'jembatan cinta' untuk warga ibukota.
"Kita selalu mengedepankan demokrasi yang sejuk, jadi kita lihat ya ini bagian dari proses demokrasi, sayangnya proses demokrasi kita banyak yang diarahkan ke demokrasi memecah belah," kata dia.
Sejak satu tahun lalu, tambah Sandi, dirinya selalu menekankan demokrasi sejuk untuk mempersatukan.
JPNN.com - Berbagai bentuk kampanye hitam atau black campaign menerpa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Anies Baswedan dan
- Sandiaga Uno Minta RSI Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta
- Sukarelawan PMJ Ajak Warga Jakarta Tak Pilih Pemimpin yang Melukai Hati Umat
- Cawalkot Cilegon Robinsar jadi Korban Fitnah, Tim Pemenangan Langsung Bergerak
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Kampanye Hitam Ancam Demokrasi Sumsel, Masyarakat Diharapkan Cerdas Pilih Pemimpin
- Pemuda Pancasila Dukung RIDO di Pilkada DKI Karena Diyakini Mumpuni