Sandi Menentang Parkir Meter, Ini Penjelasan Ahok
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terus mendorong penerapan sistem parkir dengan mesin atau parkir meter. Menurutnya, penerapan parkir meter memberikan keuntungan karena bisa mencegah terjadinya kebocoran anggaran.
Ahok -panggilan akrab Basuki mengatakan hal itu guna menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Terpilih Sandiaga Uno yang menilai sistem parkir meter tidak cocok diterapkan di Jakarta. Sandi beralasan sistem parkir meter tidak sesuai dengan budaya orang Indonesia.
Namun, Ahok menegaskan bahwa justru dengan parkir meter maka semua tercatat. “Yang pasti dengan parkir meter kebocoran bisa kami tekan,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/5).
Dengan adanya parkir meter, menurut Ahok, masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan sebagai juru parkir. Mereka pun mendapat gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI, yakni Rp 3,35 juta.
“Dapat gaji gede sesuai UMP,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Selain itu, kata Ahok, anak juru parkir juga bisa mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan gratis ketika naik bus Transjakarta. “Anaknya bisa dapat KJP dan naik bus enggak bayar,” ucap Ahok.(gil/jpnn)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terus mendorong penerapan sistem parkir dengan mesin atau parkir meter. Menurutnya, penerapan parkir
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Sandiaga Uno Minta RSI Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta
- Ketika Ridwan Kamil Jadikan Ahok & Anies Sasaran Tembak di Debat Terakhir