Sandi Sebut Iklim Hujan tak Bisa Diprediksi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya tidak bisa memprediksi sepenuhnya cuaca hujan yang memberikan dampak banjir.
Meski memiliki alat pendeteksi cuaca di bawah Jakarta Smart City, tapi alat itu tidak bisa menerjemahkan secara sempurna cuaca hujan yang datang.
"Di sini ada kemampuan untuk memprediksi hujan di Jakarta Smart City di mana cuacanya ada sepuluh persen yang gak bisa kami prediksi. Karenanya ini yang kami harapkan bahwa semua pihak, SKPD dan masyarakat juga harus antisipastif menghadapi perubahan iklim yang sangat drastis ke depan," kata Sandi di Balai Kota DKI, Senin (11/12).
Sebagai langkah antisipasi, Sandi mengaku sudah memeriksa sejumlah pompa air di DKI agar beroperasi. Sandi mengklaim telah menyambangi Waduk Pluit kemarin, dan melihat hanya dua pompa yang beroperasi.
"Dua berjalan, satu masih menunggu perbaikan. Jadi kami pastikan semua pompa berjalan. Karung pasir disiapkan, saluran-saluran dibersihkan dari kotoran yang kemungkinan menyumbat drainase," kata Sandi.
Dari pihak Pemprov DKI, Sandi mengaku sudah maksimal dalam mengantisipasi banjir. Namun, Sandi juga mengimbau masyarakat agar bersiaga menghadapi banjir.
"Galang semua masyarakat untuk ikut sama-sama mengantisipasi dari efek perubahan iklim yang sangat-sangat drastis. Kedua tanggap antisipasi," tandas Sandi. (Tan/jpnn)
Sandiaga Uno mengaku sudah maksimal dalam mengantisipasi banjir. Namun, Sandi juga mengimbau masyarakat bersiaga agar menghadapi banjir.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Banjir Bandang Menerjang 3 Desa di Sumberjambe Jember, Tidak Ada Korban Jiwa
- Banjir Bandang Menerjang Sejumlah Desa pada 2 Kecamatan di Bondowoso
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- Banjir Bandang Putus Akses Utama Jalur Provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan