Sandi Tuding BPS Dikendalikan Pemerintah, PSI: Frustasi Pak?
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia Dedek Prayudi geram kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno. Pasalnya, Sandi menyebut data BPS dikendalikan oleh pemerintah.
"Kami menilai statement Pak Sandi sangat destruktif dan berpotensi membawa peradaban demokrasi kita kepada peradaban demokrasi primitif. Kami kecam statement itu," tegas politikus yang kerap disapa Uki ini, Jumat (31/8).
Pernyataan Sandi itu jelas merupakan upaya untuk membangun distrust terhadap data BPS. Juga merendahkan para pekerja BPS yang telah bekerja keras mengumpulkan data tersebut.
Uki mengatakan, BPS menggunakan metode ilmiah dalam mengambil setiap data di lapangan. Tingkat akurasinya pun dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"BPS adalah salah satu NSO (National Statistical Office) paling kredibel dimata internasional, bahkan kerap dijadikan NSO tujuan studi banding NSO negara lain," jelas dia.
Mantan peneliti kebijakan di United Nations Population Fund ini meyakini motif Sandiaga melontarkan tudingan tersebut murni politis. Pasalnya, banyak statistik termutakhir BPS yang menunjukkan keberhasilan pemerintah.
"Kami menangkap kesan bahwa Pak Sandi frustrasi dalam membangun opini politik berbasis data. Karena data mengakui ekonomi membaik, ketimpangan ekonomi menurun sejak Pak Jokowi menjabat, Indeks Pembangunan Manusia meningkat di seluruh provinsi dan harga-harga terkendali," ujar Uki.
Daripada menyerang BPS, Uki menyarankan, Sandi lebih baik belajar cara membangun agrumen politik berbasis data, yang merupakan salah satu karakteristik peradaban demokrasi modern. Karena data adalah modalitas untuk rujukan beradu gagasan.
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia Dedek Prayudi geram kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno. Pasalnya, Sandi menyebut data BPS dikendalikan pemerintah
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP
- Gus Ipul & Eks KSAD Masuk Bursa Ketum PPP, Kader: Jadi Magnet Raup Suara