Sandiaga Dorong Desa Wisata Hadirkan Produk Unggulan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong desa-desa wisata di seluruh Indonesia bisa menghadirkan satu produk unggulan yang otentik sebagai nilai tambah bagi daerah masing-masing.
Sandiaga menjelaskan, produk unggulan tersebut bisa berupa potensi alam, budaya, hingga karya kreatif yang otentik.
"Misalnya Desa Wisata Penglipuran di Bali, fokus utamanya adalah adat istiadat desa yang sangat luar biasa, terkenal sebagai desa terbersih. Dari potensi yang ada dapat memberikan nilai tambah, sehingga wisatawan memperoleh pengalaman berwisata yang memuaskan," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Senin (26/4/2021).
Sandiaga mengatakan, nilai tambah yang ia maksud adalah sesuatu yang bisa dilihat, sesuatu yang bisa dilakukan, sesuatu yang bisa dipelajari, dan sesuatu yang bisa dibeli.
Dengan nilai tambah ini, produk unggulan di desa wisata akan bertransformasi menjadi produk wisata yang dapat ditawarkan kepada wisatawan.
Sandiaga berharap produk unggulan di tiap-tiap daerah bisa membawa desa wisata menjadi lebih produktif dan mandiri.
Sebagaimana traget Kemenparekraf dalam hal pemenuhan indikator prioritas pembangunan kewilayahan pada RPJMN 2020-2024, Sandiaga ingin 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024.
Baca Juga: Info Terkini dari Polisi Soal Kasus Video Tak Senonoh Janda Anak Satu
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap produk unggulan di tiap-tiap daerah bisa membawa desa wisata menjadi lebih produktif dan mandiri.
- Ratu Zakiyah-Najib Hamas Optimistis Dongkrak Ekonomi di Serang Melalui Desa Wisata
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Mendes Yandri Sarankan Agar Desa Wisata Bisa Tonjolkan Ciri Khas Daerahnya
- Kunker ke Desa Budo, Dirjen Bina Pemdes Ajak Semua Pihak Berkolaborasi untuk Memajukan Desa
- Kemenparekraf Dukung Desa Wisata Naik Kelas lewat Peningkatan Literasi Keuangan
- Kemenparekraf Kucurkan Bantuan untuk 24 Desa Wisata di 12 Provinsi