Sandiaga Mengaku Sering Dibully Saat Bersekolah di Pangudi Luhur
jpnn.com, JAKARTA - Calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno merasa tidak terpengaruh dengan perundungan atau bullying yang dilakukan pihak-pihak tertentu dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
Menurut Sandi, jiwanya sudah ditempa menghadapi kondisi tersebut sejak masih sekolah di Pengudi Luhur (PL) Jakarta yang terkenal sebagai sekolah khusus laki-laki.
"Di PL kami berteman, kami belajar berteman. Meski berbeda pilihan tetap berteman, belajar di-bully. Jadi kalau sekarang di-bully, ya tidak ada apa-apanya," ujar Sandi saat bertemu sejumlah Alumni SMA Pangudi Luhur di Jakarta, Rabu (13/2).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menuturkan, saat masih sekolah di PL pernah mengalami perundungan yang cukup membuat jiwanya menjadi sosok tangguh.
"Dulu saya pernah di acara jambore dihukum menggunakan pakaian daster tiga hari. Hukuman-hukuman itu yang membuat kami kuat. Itulah yang membuat kami tidak baperan," ucapnya.
Sandi kemudian meminta seluruh alumni PL tidak terpecah belah dalam situasi pesta demokrasi saat ini.
"Saya tidak mau almamater yang saya banggakan ini terpecah. Jangan juga mencemooh pihak lain. Persaudaraan harus nomor satu, tapi kalau pilpres nomor?" tanya Sandi. Alumni yang hadir secara serentak kemudian menjawab nomor dua. (gir/jpnn)
Sandiaga Uno mengaku kebal terhadap bullying. Pasalnya, dia sudah sering mengalami perundungan saat masih bersekolah di Pangudi Luhur
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kunjungi Kedai Saat Kopi di Surabaya, Sandiaga Uno: Konsepnya Unik
- WATERBOMB Festival Hadirkan Sensasi Musik dan Perang Air untuk Penggemar K-Pop
- Menparekraf Sandiaga Uno Perkenalkan Program Aksilarasi 2024, Ini Tujuannya
- Bersama ESQ, FK Unair Targetkan Zero Bullying dalam Pendidikan Kedokteran
- Sandiaga Uno Berbincang dengan Marc Marquez, Begini Isi Kalimatnya
- MotoGP Indonesia 2024: Sandiaga Berharap Ekonomi Lokal Meningkat dari Tahun Sebelumnya