Sandiaga Terbangkan Lagi Mandala
Modal Rp 1 Triliun, Ajak Tiger Airways
Sabtu, 21 Mei 2011 – 09:37 WIB
Kolaborasi dengan Tiger Airways itu, menurut Sandi akan saling menguntungkan karena bisa saling melengkapi. Dengan masuknya investor baru ini, dia mengakui bahwa ada kemungkinan manajemen lama akan diganti. Namun begitu, dia melanjutkan, segala perubahannya harus tergantung pada kebutuhan. "Kita akan melihat dari SDM yang ada," cetusnya.
Mengenai pergantian nama Mandala, Sandi mengaku belum membicarakan mengenai hal itu. Sebab secara pribadi, dirinya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Menurutnya, yang penting bagi sebuah perusahaan adalah kepuasan pelanggan. "Pergantian nama belum kita bicarakan. Apalah arti sebuah nama, yang penting customer puas," tambahnya.
Lantas, apa yang menjadi alasan mengambil alih Mandala Airlines? Sandi berdalih itu merupakan prediksi dari prospek penerbangan ke depan. Menurut dia, saat ini saja sudah dapat terlihat jumlah turis terus meningkat. "Bisnis penerbangan menjanjikan sekali, tapi memang padat modal. Untuk itu, kita perlu waktu untuk menstabilkan Mandala. Kita tidak ingin main-main," tegasnya.
Yang diprioritaskan Sandi dalam mengelola Mandala adalah membuat seluruh manajemen Mandala menjadi lebih baik lagi, kemudian meningkatkan sisi kepuasan pelanggan. Dengan begitu, dia yakin konsumen akan datang dengan sendirinya. "Sayang sekali kalau Mandala dibiarkan begitu saja. Ini aset berharga. Posisi mandala bisa menjadi sentral kalau dikelola dengan baik," tuturnya.