Sandiaga Uno Desak Pemerintah Segera Selamatkan UMKM

Permasalahannya sekarang, tambah Sandi, banyaknya UMKM yang gagal masuk ke platform digital adalah karena kurangnya produksi, ketika adanya permintaan yang banyak ketika masuk market online.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah akuntabilitas, dalam mengelola keuangan dan mitigasi krisis.
Banyak pelaku UMKM yang belum memahami bagaimana mengelola keuangan secara efektif.
"Seringkali menemukan kasus bahwa UMKM masih buta akuntansi. Tidak adanya catatan keuangan bisnis akan menyulitkan UMKM apa yang harus diprioritaskan," kata Sandi lagi.
Di tempat yang sama, Founder KAHMIPreneur yang juga anggota DPR RI Komisi XI Kamrussamad menegaskan, Covid-19 berdampak pada semua aspek, mulai dari kesehatan sosial, ekonomi, dan juga keuangan.
Untuk masalah ekonomi, kata dia, ada perlambatan pertumbuhan mulai dari -0.4 persen hingga 1 persen pada masa pandemi ini.
Selain itu, ada peningkatan kemiskinan dan juga pengangguran mulai dari tiga persen hingga lima persen.
“Saya juga mengambil contoh di negara Asia seperti Korea Selatan, Singapura dan Thailand, pertumbuhan pada kuartal pertama hingga minus mulai dari minus 0,7 hingga 1,8. Tidak hanya itu pada kuwartal kedua juga semakin parah yaitu yaitu minus 3.3 hingga minus 12,” katanya.
Pengusaha nasional Sandiaga Uno menyebut, ada sebanyak 163.713 UMKM dan 1.785 Koperasi terkena dampak dari Covid-19.
- Fitur Kantong UMKM Memberi Banyak Kemudahan bagi Pelaku Usaha Yogyakarta
- Ditolak Kredit Bank, Bengkel Kamson Kini Punya 4 Cabang, Omzet Besar
- BNI Salurkan Rp14,3 Triliun KUR ke Sektor Pangan
- Pertamina Mandalika Racing Series 2025 Ciptakan Multiplier Effect bagi UMKM dan Warga
- Aplikasi Kantong UMKM Bantu Pelaku Usaha Jateng Berkembang di Era Digital
- Laporan ESG J&T Express 2024: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Seluruh Jaringan