Sandiaga Uno Dukung Imigrasi Menindak Tegas Wisatawan Nakal

jpnn.com - JEMBRANA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung Imigrasi menindak tegas wisatawan yang nakal.
Dia memberikan apresiasi kepada pihak Imigrasi yang bergerak cepat menindak wisatawan asing yang melanggar peraturan.
"Kita harus tegas. Kita sudah memberikan pariwisata yang berkualitas, sehingga wisatawan juga harus menghargai kearifan budaya serta pelestarian adat dan seni di Bali," katanya saat mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana, Sabtu (13/7) petang.
Menurut Sandi, harus disampaikan pesan lugas kepada wisatawan bahwa mereka boleh berwisata, tetapi harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang jika dilanggar maka akan menjalani proses hukum.
"Wisatawan yang datang harus menyesuaikan dengan tujuan mereka datang ke Indonesia. Kalau menyimpang dari tujuan, misalnya bekerja di sini, itu harus ditindak," ungkapnya.
Selain wisatawan yang melanggar peraturan perundang-undangan, dia juga mengingatkan dampak negatif dari over tourism.
Dia mencontohkan di Barcelona, Spanyol, yang mana warga setempat menggunakan pistol air ke arah wisatawan karena merasa tidak nyaman.
"Hal seperti itu jangan sampai terjadi di Bali. Karena masyarakat merasa kurang nyaman dengan kehadiran wisatawan kemudian muncul ekses yang kurang baik. Padahal pariwisata merupakan salah satu penggerak perekonomian," katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung Imigrasi menindak tegas wisatawan yang nakal.
- Perlu Terapkan Konsep Wisata Ramah Lingkungan di Kawasan Danau Toba
- Kehadiran Dermaga PIK Mengangkat Potensi Pertumbuhan Wisata Bahari Jakarta
- Ambil Alih 99% Saham CKBD, CBDK Hadirkan Hotel Bintang 5 di Kawasan NICE
- Menikmati Keindahan Sumatra Saat Lebaran, Hutama Karya Tawarkan Wisata Alam di Sekitar Tol Trans-Sumatra
- Destinasi Belanja Favorit di PIK, Merayakan Lebaran dengan Gaya
- Libur Lebaran 2025, Kota Lama Semarang Jadi Destinasi Wisata Favorit, Borobudur Tak Seperti Dahulu