Sandiaga Uno Tepat Gantikan Posisi Nazaruddin
Senin, 25 Juli 2011 – 03:58 WIB
JAKARTA - Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat yang berlangsung di Sentul International Convention Center (SICC) selama dua hari telah berakhir semalam. Acara yang dihadiri oleh 3.500 peserta berlangsung kondusif. Wacana Kongres Luar Biasa (KLB) pun tidak terjadi. Bagi pengamat politik Charta Politica Yunarto Wijaya, hal tersebut menunjukkan harmonisasi. Namun demikian, Yunarto mengingatkan bahwa keberadaan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum tidak bisa dibilang aman dari sisi hukum. Pasalnya, Nazaruddin dipastikan akan terus bernyanyi untuk menyerang Anas. “Pertarungan sesungguhnya yang terjadi adalah politik belakang panggung. Meski kondusif saat Rakornas, tetapi di belakang dan sesudah acara itu, posisi Anas belum tentu aman,” cetusnya.
“Di awal Rakornas, saya sudah memperkirakan bahwa ada sesuatu yang sensasional. Wacana KLB yang muncul pun bukan menunjukkan arti sesungguhnya, tetapi ini tontonan harmonisasi, atau KLB arti yang lain, yakni sangat kompak luar biasa,” kata Yunarto kepada INDOPOS (JPNN Group), semalam (24/7).
Baca Juga:
Menurut Yunarto, kebutuhan di dalam Rakornas ditunjukkan oleh internal PD dengan adanya target konsolidasi dan pemantapan. “Kebutuhan utama Rakornas adalah memperlihatkan terjadinya harmonisasi. Andaikan muncul KLB itu adalah permainan pihak yang bermain di air keruh. Bahkan, saya pribadi mendukung terjadinya suasana kondusif ini. Yakni menunjukkan bahwa Nazaruddin tidak bisa menyetir perpolitikan di Demokrat,” terangnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat yang berlangsung di Sentul International Convention Center (SICC) selama dua
BERITA TERKAIT
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik