Sandingkan & Bandingkan
Oleh Dhimam Abror Djuraid

Manuver ini dikecam sebagai penyelewengan kekuasaan karena menjadikan istana seolah sebagai posko pemenangan.
Serangan terbuka terhadap Jokowi gencar bermunculan. Pidato terbuka Anies di Senayan makin menegaskan serangan itu.
Anies mengandalkan kekuatan relawan untuk menghadapi kekuatan yang mempunyai sumber daya tidak terbatas itu.
Dikotomi antara kedua kubu tidak bisa dihindarkan. Ganjar Pranowo dianggap sebagai ’petugas partai part two’ karena mendapatkan penugasan dari PDIP sebagai calon presiden.
Kubu Anies melawan narasi itu dengan menempatkan Anies sebagai ‘petugas rakyat’.
Jokowi dianggap memakai Istana Negara sebagai posko pemenangan capres dukungannya. Kubu Anies melawan narasi itu dengan membentuk posko rakyat atau poskora.
Para sukarelawan Anies melakukan deklarasi untuk membentuk posko rakyat, sekaligus pos komando sukarelawan Anies untuk melawan narasi pos komando Istana.
Sukarelawan Anies melakukan deklarasi dengan membentuk 100 poskora di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Gerakan ini bisa disebut mirip dengan langkah PDIP pada masa awal reformasi, ketika membentuk posko-posko pemenangan dengan memanfaatkan gardu maupun pos kamling di kampung dan desa.
Anies Baswedan sudah menarik garis demarkasi dan menempatkan dirinya pada posisi berseberangan dengan kekuasaan. Perang terbuka tidak terhindarkan lagi.
- Keseruan Lebaran Presiden Prabowo Subianto, Belajar Gerakan Velocity dan Beraksi Gaya Silat
- Presiden dan Wapres Salat Id Bersama di Masjid Istiqlal
- Pramono Akan Salat Id di Istiqlal Dampingi Prabowo, Si Doel di Balai Kota
- Prabowo Gelar Griya Lebaran di Istana, Masyarakat Boleh Datang
- Disaksikan Presiden Prabowo, BAZNAS Salurkan 5 Program Pemberdayaan bagi Mustahik
- Soroti Pengelolaan Zakat, Prabowo: Harus Sampai ke Rakyat yang Membutuhkan