Sandra Dewi Sebut Bangka Belitung Mencekam, Apa Maksudnya?
jpnn.com, JAKARTA - Sandra Dewi menyebutkan kondisi Bangka Belitung saat ini mencekam pascapengusutan kasus korupsi timah oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Kondisi mencekam yang dimaksud istri Harvey Moeis itu dari sisi ekonomi dan sosial.
"Keadaan Bangka Belitung pun menjadi mencekam, banyak pencurian perampokan, dan juga begal di mana-mana," ucap Sandra Dewi seusai menjadi saksi dalam persidangan lanjutan dugaan korupsi timah dengan terdakwa Harvey Moeis di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (10/10).
Dia mengeklaim saat ini banyak masyarakat Bangka Belitung yang menjadi pengangguran.
"Nenek moyang kami ini adalah penambang timah. Masyarakat kami sudah memiliki budaya kerja selama ratusan tahun, jadi sekarang banyak sekali masyarakat kami yang kehilangan mata pencahariannya," tuturnya.
Dia juga mencurigai nilai kerugian yang dihasilkan dari perkara ini senilai Rp 271 triliun yang terdiri dari kerugian lingkungan, kerugian ekonomi, dan biaya pemulihan lingkungan.
Sandra bilang bahwa aktivitas penambangan timah sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, yang dilakukan turun menurun dari generasi ke generasi.
"Nenek moyang saya ini sudah menambang timah ratusan tahun yang lalu. Kolong-kolong timah ini sudah ada lama sekali," kata dia.
Istri Harvey Moeis, Sandra Dewi menyebut kondisi Bangka Belitung saat ini mencekam pascapengusutan kasus korupsi timah.
- Guru Besar Pertambangan Sebut Kerugian Lingkungan di IUP Aktif Tidak Bisa Dipidana
- Kejagung Sudah Sita Aset Hendry Lie, Nilainya Puluhan Miliar
- Kejagung Tangkap Hendry Lie Tersangka Korupsi Timah, Begini Perannya
- Pakar Hukum Sebut Kasus Korupsi Timah Hanya Bisa Diselidiki Polisi & PPNS ESDM
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan