Sang Anak Alami Kerusakan Otak, Ibu Ini Sesali Hobi Minum Alkohol Saat Hamil
Sebagai seorang ibu muda, Anne Russell mengetahui bahwa ada yang tak beres dari putranya, Seth. Sang anak laki-laki tergolong impulsif, depresi dan pemarah. Pada usia 10 tahun, ia bahkan berbicara tentang bunuh diri.
Pencarian Anne atas sebuah jawaban berakhir ketika Seth berusia 17 tahun. Ia mengalami kerusakan otak, dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol yang dilakukan Anne selama masa kehamilan adalah penyebabnya.
"Saya benar-benar berpikir saya adalah seorang orangtua yang buruk ... Saya benar-benar berpikir saya-lah penyebabnya, saya pikir saya melakukan sesuatu yang salah," tuturnya.
Anne Russell memeluk putranya, Seth. (Foto: Four Corners)
Anne mengatakan, "Saya tak tahu bagaimana menjadi orangtua yang baik, [saya pikir] saya tak akan menjadikan anak-anak ini sebagai anak produktif yang bahagia yang mencintai kehidupan- saya akan menghancurkan mereka."
Ia selalu menyalahkan dirinya sendiri atas perilaku anaknya. Ia teringat akan malam-malam tanpa tidur, tak pernah cukup yakin apakah Seth berkeliaran di jalan.
"Saya terbangun di tengah malam, saya memeriksa kamarnya dan ia tak ada di sana, saya harus pergi keluar atau mengendarai mobil untuk mencoba menemukannya," kenang Anne.
"Setiap sirene polisi yang berbunyi, setiap kali melihat polisi lewat, setiap kali kami mendengar ambulans, itu Seth. Begitu buruknya sampai kami punya lelucon satir, 'apa yang terjadi dengan Seth?'," ceritanya.
Sebagai seorang ibu muda, Anne Russell mengetahui bahwa ada yang tak beres dari putranya, Seth. Sang anak laki-laki tergolong impulsif, depresi dan
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan