Sang Anak Alami Kerusakan Otak, Ibu Ini Sesali Hobi Minum Alkohol Saat Hamil
Anne mengunjungi banyak dokter untuk mencari jawaban. Ketika ia menemukan jawaban itu, ternyata datangnya dari seorang spesialis di belahan lain duni, yakni Kanada.
Ia merasa takut dengan analisa yang menyebut bahwa Seth menderita Gangguan Spektrum Alkohol saat Janin (FASD). Selama kehamilan, Anne menganggap dirinya sebagai seorang peminum rata-rata.
"Saya bukan seorang alkoholik, saya jelasnya bukan seorang pecandu alkohol pada saat itu, tapi saya minum secara sosial, beberapa minuman," katanya.
Anne mempelajari dari para ahli bahwa alkohol adalah racun terhadap otak yang tengah berkembang - lebih buruk dari ganja, kokain atau heroin.
Terlebih, hanya dibutuhkan sedikit alkohol untuk menyebabkan kerusakan itu. Seth sekarang berusia 31 tahun. Dia telah berdamai dengan kondisinya, tapi masih berjuang.
"Aku ingin bunuh diri sepanjang hidup saya," jelas Seth.
"Saya terlihat baik-baik saja, saya berbuat baik, saya pandai bicara, tapi tak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi di dalam kepala saya. Hal yang otak saya lakukan terhadap saya tanpa saya memintanya," cerita pemuda ini.
Tak ada yang tahu pasti berapa banyak orang di Australia dipengaruhi oleh gangguan alkohol saat masih janin.
Sebagai seorang ibu muda, Anne Russell mengetahui bahwa ada yang tak beres dari putranya, Seth. Sang anak laki-laki tergolong impulsif, depresi dan
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan