Sang Guru Piano Berkisah tentang Joey si Anak Ajaib

Sang Guru Piano Berkisah tentang Joey si Anak Ajaib
Guru Piano Bonny Man dan Joey Alexander. Foto: Baliexpressnews.com

Dulu Joey les piano langsung di kediamannya di Jalan Sidakarya, Denpasar. Sekitar 2-3 kali dalam seminggu dia mengajar untuk musik jazz.

Usai Bonny mengajar, Joey hijrah ke Jakarta dan baru belajar lagi di LPM Farabi Jakarta. “Si Joey gurunya banyak. Tapi, awal memperkenalkan jazz itu saya,” ungkap pria kelahiran Jakarta, 15 Maret 1961 ini.

Nah, setelah belajar di Jakarta, dia juga sempat balik ke Bali. Waktu itu, permainan piano Joey semakin sempurna. “Setelah belajar di Jakarta dan sempat ke Bali, dia mainnya sudah gila. Luar biasa. Saya sudah kalah nih, ” terangnya.

Menurutnya, perkembangan kemampuan di dunia musik sangat cepat sekali. Kalau orang normal tidak akan bisa menyamainya. Karena umur baru 12 tahun sudah mahir dalam permainan musik jazz.

Bonny menambahkan, lazimnya orang Indonesia belajar musik jazz sejatinya tidak mungkin dalam waktu lima tahunan. Dan, musisi yang jago main musik jazz itu hampir kebanyakan sudah berumur.

Tapi, berbeda dengan Joey. Di umur yang masih kecil sudah membuktikan kejeniusannya di panggung dunia lewat permainan pianonya.

“Si Joey ini kategorinya genius. Dari autis ke genius. Karena dididik dengan tepat,” lanjutnya dengan bangga.

Seperti diketahui, Joey Alexander telah merilis satu album yang berjudul My Favorite Things pada 12 Mei 2015. Album tersebut berisi 9 lagu yang diproduksi oleh pemenang Grammy, Jason Olaine, melalui label Motema Music Harlem. Album ini mendapat apresiasi luas di Amerika Serikat. Media-media besar macam The New York Times, Wall Street Journal, LA Times, Vanity Fair hingga majalah musikBillboard pun mengulasnya.

BALI—Siapa yang tak bangga menyaksikan Joey Alexander, seorang pianis muda kelahiran Bali 23 Juni 2003 membawa harum nama bangsa di ajang Grammy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News