Sang Ibu Belum Tahu, Ayahnya Terus Menangis

Sang Ibu Belum Tahu, Ayahnya Terus Menangis
SEDIH: kedua orang tua Ginan, Aep Supriatna (36 thn) dan Yani Mulyani (33 thn), tampak sedih melihat kondisi anaknya yang masih mendapatkan perawatan intensif pasca mendapatkan tindakan operasi pemisahan kembar siam parasit yang menempel pada mulut Ginan, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (26/9). Foto: Denny Kusdinar Pratama/Bandung Ekspres

Aep mengaku tidak tega melihat kondisi anaknya itu. Apalagi mendengar suara tangis sang anak. Tangisannya terdengar berbeda dari tangis anak bayi kebanyakan.

’’Orang tua mana Neng yang tega melihat anaknya seperti itu,’’ ujar Aep sambil menunduk menahan air mata. Namun ia terus menguatkan diri untuk tetap mendampingi sang anak di ruang Neonatal Intensife Care Unit (NICU).

’’Sehabis salat magrib saya pasti masuk ke ruangan, duduk di sebelah anak saya. Meski, biasanya saya langsung nangis melihat anak saya,” ungkap Aep.

Setelah menangis, Aep biasanya membisikkan beberapa doa di telinga sang anak. Ia memohon kepada sang Khalik agar anaknya segera mendapatkan pertolongan. Dia ingin Ginan bisa segera dioperasi dan pulang ke pangkuan sang ibu di rumah.

Hingga kini, diakui Aep, istrinya  belum pernah sekalipun melihat kondisi sang buah hati yang baru dilahirkan. Pasalnya, usai dilahirkan, Ginan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara ibunya masih lemas usai melahirkan. Apalagi beberapa hari sempat mengalami pendarahan hebat.

’’Sabtu kemarin, kakak-kakaknya datang. Anak laki-laki dan perempuan saya. Tapi mereka tidak boleh masuk dan melihat adiknya,” kata pria yang sehari-harinya berjualan es cincau ini.

Aep mengaku bingung untuk memberi penjelasan kepada sang istri perihal kondisi anaknya. Ia tidak mungkin menjelaskan secara detail bahwa Ginan saat ini sedang dipasangi alat bantu pernafasan di tenggorokan, juga selang di sana-sini. ’’Kami hanya bisa pasrah kepada Yang di Atas,’’ tuturnya.

Aep berharap pihak rumah sakit dapat segera mengoperasi anaknya agar bisa sehat dan normal. Namun, ia tahu hal tersebut mungkin akan agak lama karena pihak rumah sakit masih harus melakukan observasi lebih lanjut mengenai kondisi sang anak. Kondisi Ginan yang agak istimewa membuat tim bedah harus berkonsulatsi terlebih dahulu dengan dokter THT. Sebab, dikhawatirkan saat operasi dilakukan akan ada beberapa saraf  di sekitar THT yang harus diamankan.

TAK ada orang tua yang menginginkan anaknya lahir tidak genap. Tak terkecuali pasangan Aep Supriatna, 36, dan Yani Mulyani, 33. Karena itu, mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News