Sang Ibu Langsung Menjerit Histeris, Ya Ampuuuun
jpnn.com, BANGLI - Remaja berinisial KA, warga Banjar Pinggan, Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Jasadnya ditemukan oleh sang ibu, Ni Nyarikan Rerod, di dapurnya sendiri, Kamis pagi (4/4) sekitar pukul 05.30.
Mirisnya, pemuda 17 tahun yang masih berstatus pelajar SMA di Bangli itu diduga nekat bunuh diri usai putus cinta. Itu terlihat saat korban menulis status terakhir di akun media sosialnya. "Semuanya Sudah Berakhir" dan "Selamat Jalan Semua". Begitu statusnya di Facebook.
Berdasar informasi, beberapa hari sebelum meninggal, korban sering melamun, suka menyendiri, dan susah fokus ketika diajak berkomunikasi.
Peristiwa menggemparkan itu diketahui oleh ibu korban yang saat itu hendak memasak. Ketika hendak masuk dapur, saksi curiga lantaran pintu dapur terbuka.
"Saat ibu korban masuk dapur langsung melihat korban sudah menggantung di atap dapur. Ibu korban teriak histeris," jelas Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, seperti diberitakan Bali Express (Jawa Pos Group).
BACA JUGA: Lagi Menyadap Karet, Petani di Empat Lawang Diserang Dua Ekor Beruang
Ayah korban, I Nyarikan Nintra yang mendengar jeritan histeris istrinya langsung mendatangi dapur bersama sejumlah tetangga. Setelah jenazah diturunkan, ayah korban lantas melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kintamani sekitar pukul 06.00.
Mendapat laporan itu, kata Sulhadi, personel Polsek Kintamani langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Pemeriksaan luar jenazah dilakukan petugas Puskesmas Kintamani.
Warga Banjar Pinggan, Desa Pinggan, Kintamani, Bangli inisial KA, ditemukan tewas bunuh diri di dapur rumahnya.
- Polda Jateng Segera Ungkap Kasus Kematian dr Aulia Risma PPDS Undip, Siap-Siap
- Mahasiswa UK Petra Tewas di Halaman Kampus, Ini Penjelasan Ajeng Dyah
- Datangi Polda Jateng, Ibunda Dokter Aulia Risma Lapor Kasus Kematian Putrinya
- Haikal Gantung Diri di Rumah, Pakaian yang Dipakai Karate dengan Sabuk Hitam
- Sahroni Minta Polisi Usut Tuntas Dugaan Bullying di PPDS Undip
- Komisi IX DPR Desak Kemenkes Investigasi Dugaan Perundungan terhadap Mahasiswi Kedokteran Undip