Sang Jenderal pun Trauma Perang Iraq
Senin, 10 November 2008 – 10:20 WIB
Separo di antara lebih sejuta serdadu yang bermasalah dengan kesehatan mental diperkirakan tidak berusaha mencari pertolongan. Salah satu alasannya, mereka khawatir hal itu bisa menggeser posisinya untuk mendapatkan promosi. Lagi pula, banyak atasan mereka yang tidak pernah membicarakan kasus tersebut.
Baca Juga:
''Stigma merupakan sebuah tantangan,'' ujar Kepala Angkatan Darat Pete Geren dalam sebuah konferensi pers di Pentagon pada Jumat lalu (7/11). ''Secara umum, itu menjadi tantangan tersendiri di masyarakat. Hal tersebut juga menjadi tantangan dalam kultur AD yang selama ini dinilai memiliki kualitas kekuatan terbaik secara fisik, mental, dan emosional,'' lanjutnya.
Untuk menekan jumlah serdadu yang terganggu mentalnya, Brigadir Jenderal Loree Sutton, psikiater Angkatan Darat yang membawahkan Pusat Kesehatan Psikologi dan Traumatis milik Departemen Pertahanan, mengampanyekan sikap lebih terbuka. Sutton merangkul para serdadu beserta keluarga mereka untuk saling berbagi, baik melalui situs web maupun program lainnya. (AP/dia/ami)
WASHINGTON - Serdadu Paman Sam, agaknya, sudah benar-benar bosan berperang di Iraq maupun Afghanistan. Invasi yang terlalu lama potensial melahirkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29