Sang Pejuang, 70 Tahun Sisa Proyektil Masih Bersarang di Dada
Untuk berkomunikasinya dengannya pun sudah agak sulit karena usianya yang sudah senja, 90 tahun.
"Merdeka, merdeka," ujar Lettu (Purn) AA Rachman. Suara pria kelahiran OKU, 17 Mei 1929 tersebut tak lagi keras.
Kepada Sumatera Ekspres (Jawa POs Group), dia bertutur pernah ditembak penjajah.
Dirinya pun menunjukkan bekas peluru yang pernah bersarang di dadanya sebelah kiri.
Dia ingin bercerita banyak, tapi kesehatannya tidak memungkinkan lagi. Kisah AA Rachman pun dituturkan melalui anaknya.
Menurut Lettu AS Monaco, ayahnya pernah terlibat peperangan lima hari lima malam di Palembang.
Dirinya pun sangat bangga kepada sang ayah. Rachman yang mempunyai 10 orang anak, 19 cucu dan 6 cicit itu rupanya pernah pula bertugas di pulau Jawa. Seperti Surabaya, Jawa Tengah, Bandung dan Jakarta
"Saat perang, lengan kiri ayah saya ditembaki penjajah di pelabuhan Boom Baru," ungkap Monaco.
UPACARA peringatan Hari Pahlawan berlangsung khidmat di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumsel, kemarin. DIAN CAHYANI - Palembang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensegneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI