Sang Pilar yang Teman Semua Orang

Sang Pilar yang Teman Semua Orang
Sang Pilar yang Teman Semua Orang
Hubungan Pak TK dengan Pak SBY seperti itu sebenarnya sudah semestinya. Tapi, hubungan khusus tersebut menjadi menonjol karena dinginnya hubungan antara Pak SBY dan Ibu Mega. Pak TK seperti bisa memerankan diri agar suasana dingin itu tidak sampai menjadi beku.

    

Tak ayal bila peristiwa pemakaman Pak TK ini penuh dengan harap-harap cemas. Berharap agar tercipta suasana yang lebih cair. Cemas lantaran benarkah semudah itu mencairkannya.

    

Tentu, semua orang lega ketika Pak SBY menyambut kedatangan jenazah. Ini berarti sudah ada pembicaraan yang mendalam antara negara dan Ibu Mega. Namun, orang tetap penuh perhatian apa yang akan terjadi di taman makam pahlawan.

Orang pun menahan napas ketika pihak keluarga diagendakan tabur bunga pertama ke liang lahad, bukan Ibu Mega yang melakukannya melainkan putranya, Rizki Pratama. Tahan napas kian dalam ketika wakil keluarga berikutnya yang memasukkan tanah ke liang lahad masih bukan Ibu Mega, melainkan putrinya, Puan Maharani.

    

"BELIAU itu amalnya banyak," gumam lirih Menko Perekonomian Hatta Radjasa saat jenazah Dr H Taufik Kiemas, ketua Majelis Permusyawaratan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News