Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana

Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
Titiek Puspa di Musica Studio, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019). Foto: Dedi Yondra / JPNN.com

Meski demikian, Anas dan Muhidin menganggap Titiek bukanlah abdi istana. “Sebab, perempuan energik berusia sepuh ini hanya ingin bernyanyi dan menghibur. Ia ingin menjadi ibu yang baik bagi tumbuh kembang musik Indonesia,” demikian ditulis dalam buku tebal penuh warna itu.

Harian Kompas pernah membuat konser untuk menghormati Titiek Puspa. Pertunjukan yang ditabalkan sebagai salah satu dari 100 konser terbaik itu digelar di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC) pada 2 Juli 1993.

Pemimpin Umum Kompas saat itu, Jakob Oetama, menyampaikan kata sambutan sebelum konser itu dimulai. Tokoh pers itu memuji Titiek.

“Nenek genit yang cantik,” ujar pengusaha yang dikenal dengan panggilan Pak JO tersebut.

Dalam konser itu, para penyanyi kondang menyanyikan lagu-lagu Titiek Puspa. Selama tiga jam, tak kurang dari 2.000 penonton disuguhi pertunjukan memukau.

Kini, Titiek Puspa telah tiada. Namun, karya-karyanya akan abadi.

Penutup lagu Bing pun layak disematkan untuk melepas Eyang Titiek Puspa

Tiada hari seindah dahulu lagi. Tiada mungkin kembali
Tiada nama seharum namamu lagi.

Sang legenda, Titiek Puspa telah berpulang. Beliau mengembuskan napas terakhir dalam usia 87 tahun.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News