Sangat Bergantung Negara Tetangga
Minggu, 08 April 2012 – 08:59 WIB
Bagi warga asing yang banyak bertebaran di Dili, yang bekerja pada PBB ataukah perusahaan-perusahaan asing, harga itu mungkin tidak memberatkan. Tetapi, bagi warga lokal, itu sangat mahal. "Mau bagaimana lagi, di sini tidak ada aturan pembatasan harga untuk sembako atau barang-barang apapun, semua sesuai pasar," jelas Mau.
Di Dili, warga Indonesia punya peranan sangat penting dalam perekonomian. Setidaknya, nyaris 80 persen, warung dan rumah makan merupakan milik warga Indonesia yang mengadu nasib ke Timor Leste. "Di sini memang banyak. Untuk usaha cukup baik, apalagi sekarang aman," kata Hartadi, pemilik warung di Comoro.
Beberapa rumah makan terkenal yang sering jadi jujukan para warga asing dan juga pejabat Timor Leste umumnya milik warga Indonesia, seperti Rumah Makan Solo Bu Hartatik di dekat Palacio Presidente atau Starco Cafe di Rua Jose Maria Marques.
Bukan hanya itu, banyak juga warga Indonesia yang dipekerjakan pada proyek-proyek pembangunan di Timor Leste. "Jaringan listrik dan beberapa bangunan pemerintahan, banyak dikerjakan pekerja asal Indonesia," bilang Altide.
SEBAGAI negara yang baru merdeka satu dekade lalu, Timor Leste memang masih sangat bergantung kepada negara lain. Terutama dalam memenuhi kebutuhan
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan