Sanggup Hidup Tanpa Detak Jantung
Minggu, 05 Februari 2012 – 20:34 WIB
HOUSTON - Perjalanan dan kisah hidup Craig Lewis, 55, menarik untuk disimak. Surat kabar Inggris Daily Mail kemarin (4/2) mengangkat kisah warga Houston, Negara Bagian Texas, AS, tersebut sebagai pria pertama di dunia yang hidup "tanpa jantung". Sebelumnya, dua dokter tersebut telah mengembangkan peralatan itu. Mereka telah mengujicobanya pada sekitar 50 anak sapi. Cohn dan Frazier sengaja mengambil jantung ternak-ternak tersebut. Pada hari berikutnya, anak-anak sapi itu sudah bisa beraktivitas seperti biasa, seperti makan, tidur, dan bergerak normal. Namun, ketika itu alat tersebut tak dilengkapi dengan pemompa darah lewat tubuh mereka.
Lewis pun bertahan hidup meski tak ada detak jantung di dadanya. Semuanya berawal pada Maret tahun lalu ketika Lewis di ambang sakratul maut akibat gangguan jantung yang dialaminya. Gangguan tersebut mengakibatkan produksi protein di dalam tubuhnya tidak normal atau tak terkontrol. Tidak ada peralatan pacu jantung yang bisa menyelamatkan hidupnya saat itu.
Namun, dua dokter dari Insitute Jantung Texas (Texas Heart Institute) menawarkan solusi yang revolusioner untuk menyelamatkan nyawa Lewis. Yakni, memasang peralatan yang mampu terus mengalirkan darah dalam tubuh tanpa ada detak. Dr Billy Cohn dan Dr Bud Frazier memasang alat itu setelah mengambil jantung Lewis. Dalam sehari setelah operasi, kondisi Lewis sudah membaik dan mampu berbicara dengan tim dokter.
Baca Juga:
HOUSTON - Perjalanan dan kisah hidup Craig Lewis, 55, menarik untuk disimak. Surat kabar Inggris Daily Mail kemarin (4/2) mengangkat kisah warga
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan